Latest News

Tugas 3 Menelaah Dan Merevisi Teks Tantangan | Smp Pilpay

Kegiatan 2 Penyusunan Teks Tantangan secara Berkelompok

Penyusunan Teks Tantangan secara Berkelompok Tugas 3 Menelaah dan Merevisi Teks Tantangan

Tugas 3 Menelaah dan Merevisi Teks Tantangan

Dalam Maknakel kali ini saya bakal membagikan pembahasan mengenai  "Tugas 3 Menelaah dan Merevisi Teks Tantangan" pada Kegiatan 2 Penyusunan Teks Tantangan secara Berkelompok dari Buku Panduan Kelas IX Kurikulum 2013. Maknakel ini hanya sebuah referensi untuk membantu siswa atau guru dalam membahas "Tugas 3 Menelaah dan Merevisi Teks Tantangan" pada Kegiatan 2 Penyusunan Teks Tantangan secara Berkelompok.

    Pada Tugas 3 ini kamu diminta untuk menelaah teks tantangan yang berjudul “Dilema Kenaikan Tarif Dasar Listrik Industri” , kemudian merevisi teks tersebut sehingga menjadi benar. Telaah teks tantangan itu mampu berupa telaah struktur teks , fungsi sosial teks , serta unsur kebahasaan yang membangun teks tersebut.

1) Telaah Struktur Teks Tantangan

     Sebelum mengidentifikasi dan menelaah teks tantangan “Dilema Kenaikan Tarif Dasar Listrik Industri” , kamu baca teks tersebut secara berkelompok dengan cermat. Tiap kelompok terdiri atas 3-5 siswa. Identifikasilah struktur teks tersebut!

a) Struktur Teks

    Setelah membaca teks tantangan “Dilema Kenaikan Tarif Dasar Listrik Industri” , tentukan serpihan isu; argumen menentang; dan simpulan. Kamu cukup mengisi tabel berikut ini.
Isu
    Mulai 1 Mei 2014 pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi menyesuaikan tarif dasar listrik (TDL) bagi kalangan industri besar. Pemerintah menerbitkan Peraturan Menteri ESDM No.9 Tahun 2014 yang mengatur kenaikan tarif listrik industri besar secara bertahap. Permen ESDM itu menyebutkan adaptasi tarif listrik telah mendapatkan persetujuan Komisi VII parlemen pada ketika rapat dengan Menteri ESDM pada 21 Januari 2014. Kemudian , aturan tersebut ditandatangani Menteri ESDM , Jero Wacik pada 1 April 2014.
    Dalam lampiran Permen ESDM disebutkan kenaikan tarif industri besar dilakukan dalam empat kali , yakni 1 Mei , 1 Juli , 1 September , dan 1 November 2014. Kenaikan tarif berlaku untuk industri skala besar yang memakai listrik bertegangan menengah dengan daya di atas 200 kVA atau golongan I-3 khusus perusahaan berstatus terbuka , dan pemakai tegangan tinggi dengan daya di atas 30.000 kVA atau golongan I-4.
Argumen Menentang
    Sejak wacana ini merebak , dunia usaha menyatakan keberatan dengan kebijakan ini. Gagasan kenaikan TDL itu pun langsung menuai protes dari kalangan pengusaha dan industri , salah satunya dari industri tekstil. Kalangan industri tekstil resah menanggapi keputusan pemerintah menaikkan TDL industri. Pengusaha pun telah berancang-ancang menaikkan harga jual produknya untuk mengimbangi melambungnya biaya produksi.
    Ketua Umum Asosiasi Pertekstilan Indonesia , Ade Sudrajat , memperkirakan harga produk tekstil bakal naik sekitar 15 persen untuk mengimbangi naiknya biaya produksi balasan kenaikan TDL.
    “Kenaikan harga produk itu justru menguntungkan importir tekstil yang tidak mengalami kenaikan harga di negara asal. Maka , produk tekstil impor bakal lebih membanjiri pasar dalam negeri ,” kata Ade. Oleh alasannya yakni ialah itu , ia memandang kenaikan tarif listrik industri ini bersifat kontraproduktif dengan impian pemerintah menggalakkan investasi di Indonesia. Ade membandingkan kebijakan listrik di Indonesia dengan di Korea Selatan , yang justru memberi tarif lebih murah kepada industri ketimbang pelanggan rumah tangga.
    Reaksi serupa pun disampaikan oleh Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia , yang menilai kebijakan pemerintah menaikkan tarif listrik industri bagi pelanggan I-3 dan I-4 berdampak pada melemahnya daya saing industri dalam negeri.
    “Kami sudah mengajukan keberatan dan usulan penundaan kenaikan tarif listrik itu alasannya yakni ialah kenaikan TDL itu berakibat pada biaya produksi yang bakal menjadi tinggi , dan hal itu tentu nantinya bakal berakibat pada menurunnya daya saing industri nasional ,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulistyo.
    Terkait langkah untuk menghadapi kenaikan tarif listrik industri yang sudah terlanjur ditetapkan itu , Suryo Bambang Sulistyo memberikan para pengusaha industri mungkin bakal menempuh berbagai cara , antara lain dengan memotong biaya operasional atau menaikkan harga jual produk.
    Namun , ibarat makan buah simalakama , cara apa pun yang ditempuh sepertinya selalu ada pengaruh negatifnya. “Investor kan memerlukan keuntungan yang layak , kalau biaya operasional semakin tinggi , mau tidak mau saya harus menaikkan harga jual produk ,” ujar Suryo.
    “Tetapi kan tidak semua industri mampu melakukan cara itu. Bila produknya terlalu mahal , yang ada konsumen tidak ada yang mau membeli. Kaprikornus , ini memang serba susah bagi kalangan industri ,” lanjutnya.
    Ia menambahkan , bila situasinya sudah terlalu sulit , kalangan industri karenanya harus menempuh cara yang realistis , yakni mulai dari menutup usahanya , melakukan relokasi , hingga melakukan PHK untuk menekan biaya.
    Ketika ditanya mengenai kemungkinan upaya relokasi oleh beberapa pengusaha dan investor , Suryo memperkirakan hal itu mungkin saja terjadi.
    “Kalau sudah terlalu memberatkan untuk berusaha di Indonesia , mampu saja para pengusaha dan investor itu memindahkan usahanya ke negara lain. Inilah yang harus kita cegah , jangan hingga ini terjadi alasannya yakni ialah dampaknya juga tidak baik bagi perekonomian nasional ,” ungkapnya.
     Walaupun demikian , Ketum Kadin itu memaklumi kebijakan kenaikan tarif listrik industri yang dikeluarkan pemerintah. Akan tetapi ia mendesak pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mampu meningkatkan efisiensi.
    “Kami sangat prihatin dengan kenaikan TDL untuk industri ini , tetapi saya juga mampu memahami mungkin pemerintah melihat subsidi listrik dan BBM itu cukup berat. Namun , saya ingin PLN lebih berupaya meningkatkan efisiensinya ,” ucap Suryo.
    “Jangan kalau ada apa-apa cuma pengusaha yang disuruh menanggung. Padahal , di PLN sendiri masih banyak yang mampu dilakukan untuk menghemat biaya dengan meningkatkan efisiensi ,” tegasnya.
    Menurut beliau , efisiensi itu mampu dilakukan salah satunya dengan mengonversi penggunaan bahan bakar diesel ke gas.
    Untuk kenaikan tarif listrik industri secara bertahap hingga akhir 2014 , Suryo memberikan pihaknya bakal mengajukan Agar pemerintah mampu menangguhkan hal itu untuk sementara.
Simpulan
    Terkait kompensasi yang diperlukan dari pemerintah bagi kalangan industri besar untuk menghadapi kenaikan TDL itu , ia mengaku pihaknya belum memikirkan kompensasi yang paling tepat.
    “Kami belum memikirkan sejauh itu , tetapi seyogyanya pemerintah memikirkan juga kompensasi yang mampu diberikan , baik berupa penurunan pajak atau kebijakan khusus yang lebih meringankan , seolah-olah insentif fiskal atau insentif moneter ,” katanya.
    “Bagaimanapun , pemerintah punya tanggung jawab untuk membuat iklim usaha yang sekondusif mungkin demi pembangunan ekonomi nasional ,” ujar Suryo.

b) Manfaat Sosial Teks Tantangan

    Pada serpihan ini kamu harus mampu menjawab apa fungsi sosial teks tantangan dalam kehidupan sehari-hari. Kemukakan pendapatmu di depan kelas atau dalam forum diskusi di kelas! Manfaat sosial teks tantangan “Dilema Kenaikan Tarif Dasar Listrik Industri” , antara lain , ialah cara menyanggah pengaruh kenaikan tarif dasar listrik bagi industri secara bijak dengan memaparkan argumen-argumen yang meyakinkan.
Menurut saya , fungsi sosial teks tantangan “Dilema Kenaikan Tarif Dasar Listrik Industri” ialah sebagai berikut.

FUNGSI SOSIAL :

•    Kenaikan harga produk balasan kenaikan TDL bakal menguntungkan importir tekstil yang tidak mengalami kenaikan harga di negara asal. Sehingga produk tekstil impor bakal membanjiri pasar dalam negeri. Kenaikan tarif listrik industri ini bersifat kontraproduktif dengan impian pemerintah menggalakkan investasi di Indonesia.
•    Investor memerlukan keuntungan yang layak , jikalau biaya operasional semakin tinggi mau tidak mau harus menaikkan harga jual produk. Bila produknya terlalu mahal , yang ada konsumen tidak ada yang mau membeli. Para pengusaha industri mungkin bakal menempuh berbagai cara , antara lain dengan memotong biaya operasional atau menaikkan harga jual produk.
•    Bila situasinya semakin rumit , kalangan industri harus menempuh cara yang realistis dengan cara menutup usahanya , relokasi , dan PHK untuk menekan biaya. Kalau sudah terlalu memberatkan untuk berusaha di Indonesia , mampu saja para pengusaha dan investor itu memindahkan usahanya ke negara lain.

c) Telaah Unsur Kebahasaan

•    Perlu kamu ketahui bahwa teks tantangan mempunyai ciri-ciri kebahasaan yang khas. Ciri-ciri kebahasaan itu , antara lain , penggunaan kalimat sanggahan dan kalimat penolakan. Pilihan kata yang bakal digunakan juga menggambarkan unsur sanggahan dan penolakan. Pilihan kata sanggahan , antara lain , kurang sependapat , perlu ditinjau kembali , belum sesuai; sedangkan pilihan kata penolakan , antara lain , ialah tidak oke , kurang oke , tidak sependapat , menolak , membantah.
•    Selanjutnya , secara berkelompok , kamu identifikasi dan kamu tulis kembali kalimat sanggahan dan kalimat penolakan yang ada di dalam teks tersebut.

KALIMAT SANGGAHAN

1.    “Kenaikan harga produk itu justru menguntungkan importir tekstil yang tidak mengalami kenaikan harga di negara asal.” ( P5 . K1 )
2.    “Maka , produk tekstil impor bakal lebih membanjiri pasar dalam negeri ,” kata Ade. ( P5 . K2 )
3.    Namun , ibarat makan buah simalakama , cara apa pun yang ditempuh sepertinya selalu ada pengaruh negatifnya. ( P9 . K1 )
4.    “Investor kan memerlukan keuntungan yang layak , kalau biaya operasional semakin tinggi , mau tidak mau saya harus menaikkan harga jual produk ,” ujar Suryo. ( P9 . K2 )
5.    Ia menambahkan , bila situasinya sudah terlalu sulit , kalangan industri karenanya harus menempuh cara yang realistis , yakni mulai dari menutup usahanya , melakukan relokasi , hingga melakukan PHK untuk menekan biaya. ( P11 . K1 )
6.    “Kami sangat prihatin dengan kenaikan TDL untuk industri ini , tetapi saya juga mampu memahami mungkin pemerintah melihat subsidi listrik dan BBM itu cukup berat. Namun , saya ingin PLN lebih berupaya meningkatkan efisiensinya ,” ucap Suryo. ( P15 . K1 – K2 )
7.    Untuk kenaikan tarif listrik industri secara bertahap hingga akhir 2014 , Suryo memberikan pihaknya bakal mengajukan Agar pemerintah mampu menangguhkan hal itu untuk sementara. ( P18 . K1 )
8.    “Kami belum memikirkan sejauh itu , tetapi seyogyanya pemerintah memikirkan juga kompensasi yang mampu diberikan , baik berupa penurunan pajak atau kebijakan khusus yang lebih meringankan , seolah-olah insentif fiskal atau insentif moneter ,” katanya. ( P20 . K1 )

KALIMAT PENOLAKAN

1.    Sejak wacana ini merebak , dunia usaha menyatakan keberatan dengan kebijakan ini. ( P3 . K1 )
2.    Oleh alasannya yakni ialah itu , ia memandang kenaikan tarif listrik industri ini bersifat kontraproduktif dengan impian pemerintah menggalakkan investasi di Indonesia. ( P5 . K3 )
3.    “Kami sudah mengajukan keberatan dan usulan penundaan kenaikan tarif listrik itu alasannya yakni ialah kenaikan TDL itu berakibat pada biaya produksi yang bakal menjadi tinggi , dan hal itu tentu nantinya bakal berakibat pada menurunnya daya saing industri nasional ,” kata Ketua Umum Kadin Indonesia Suryo Bambang Sulistyo. ( P7 . K1 )
4.    “Tetapi kan tidak semua industri mampu melakukan cara itu. Bila produknya terlalu mahal , yang ada konsumen tidak asa yang mau membeli. Kaprikornus , ini memang serba susah bagi kalangan industri ,” lanjutnya. ( P10 . K1 – 3 )
5.    “Kalau sudah terlalu memberatkan untuk berusaha di Indonesia , mampu saja para pengusaha dan investor itu memindahkan usahanya ke negara lain.“ ( P11 . K1 )
6.    “Inilah yang harus kita cegah , jangan hingga ini terjadi alasannya yakni ialah dampaknya juga tidak baik bagi perekonomian nasional ,” ungkapnya. ( P11 . K2 )
7.    “Jangan kalau ada apa-apa Cuma pengusaha yang disuruh menanggung. Padahal , di PLN sendiri masih banyak yang mampu dilakukan untuk menghemat biaya dengan meningkatkan efisiensi ,” tegasnya. ( P15 . K1 – 2 )

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Tugas 3 Menelaah Dan Merevisi Teks Tantangan | Smp Pilpay"

Total Pageviews