Memalukan, 455 Sma Sederajat Di Sumsel Dinyatakan Curang Dalam Un

Ini merupakan isu jelek dari Provinsi yang populer dengan pempek dan jembatan Amperanya, mengapa tidak, Pusat penelitian dan pendidikan (Puspendik) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI mengeluarkan hasil analisis integritas pelaksanaan ujian nasional (UN) Sekolah Menengan Atas sederajat. Hasilnya cukup mencengangkan. 455 dari 929 Sekolah Menengan Atas sederajat di Sumatera Selatan dinyatakan melaksanakan kecurangan dalam melaksanakan ujian Nasional (UN) 2015.

455 Sekolah Menengan Atas Sederajat di Sumsel Curang dalam UN

Integritas UN di Sumsel masih di bawah standar nasional khususnya Sekolah Menengan Atas dengan persentase 37 persen. Sementara untuk Sekolah Menengah kejuruan berada di atas rata-rata nasional yaitu 68 persen. Yang mengejutkan, dari 929 Sekolah Menengan Atas sederajat di Sumsel, 455 di antaranya dinyatakan curang dalam menjalankan UN tahun ini. Di antaranya, 430 berasal dari SMA/MA dan 25 dari SMK.

"Memang pukulan berat bagi kita, tapi mau tak mau harus diterima, Ada 455 dari 929 Sekolah Menengan Atas sederajat tidak jujur atau curang dalam UN tahun ini. Angkanya cukup besar," ungkap Widodo, Jumat (15/5). Sumber: Merdeka.com

Daerah yang memiliki integritas yang paling tinggi perihal kejujurannya pelaksanaan UN yaitu Kabupaten Empat Lawang. Dari 18 sekolah yang ada, 11 sekolah yang tidak terindikasi adanya kecurangan (TTAK), 2 sekolah yang tidak sanggup dianalisis (TDD), dan 5 sekolah yang terindikasi adanya kecurangan (TAK).

Di posisi kedua dari Kabupaten Musi Banyuasin dengan jumlah sekolah 75, terdapat 44 sekolah TTAK, 15 sekolah TDD, 16 sekolah TAK. 

Sedangkan di posisi ketiga itu Ogan Komering Ulu dengan jumlah sekolah 39, terdiri dari 22 sekolah TTAK, 4 sekolah TDD, dan 13 sekolah TAK.

Sementara Kota Palembang sendiri menempati yang paling dasar dengan jumlah sekolah 189, 50 sekolah di antaranya dinyatakan TTAK, 49 sekolah TDD, dan 90 sekolah TAK.

Semoga ini menjadi materi penilaian Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, khususnya Dinas Pendidikan Sumatera Selatan untuk melaksanakan Ujian Nasional (UN) pada tahun mendatang lebih baik lagi dan jauh dari kecurangan