Test Psikologis Bca Development Aktivitas (Bdp)

Test Psikologis BDP BCA

Terima kasih atas kunjungan sahabat untuk post ini, sesuai dengan judul di atas kali ini saya bakal menyebarkan pengalaman mengikuti test psikologis BCA Development Program (BDP). Tepat tanggal 9 juli yang kemudian saya dipercayai untuk mengikuti seleksi psikologis BDP BCA, yang merupakan tahap pertama dari tujuh tahap yang harus di tempuh untuk menjadi salah satu orang yang mengikuti BDP.

Pagi yang tampak cerah, jam arlogi di tangan ku menandakan pukul 06.45, saya sengaja berangkat lebih awal (test di jadwalkan jam 08.00) menuju KCU BCA Bandung tepatnya di jalan Asia Afrika No. 122-124. Hal ini saya ambil untuk menyiapakan energi otak sehingga waktu test psikologis bisa dengan optimal. Sampai di KCU BCA Bandung, saya merapikan penampilan (Agar keliatan lebih ganteng geto, hehe).

Tepat pukul 07.45 tim psikolog Dwiyatama (mitra BCA) memerintahkan penerima yang mau ikut seleksi mengisi Persensi yang telah disediakan di atas meja. Saya melihat jumlah penerima yang yang bakal mengikuti test ini 120 orang. Saya dan para penerima lain mengisi persensi satu per satu dan memasuki ruangan test. Setelah semua penerima duduk dengan rapi, tim psikolog membagikan form yang harus diisi, form ini berisikan ihwal hal-hal ihwal diri kita menyerupai nama, alamat, sekolah, keluarga dll.

Sekarang saatnya saya benar-benar mengikuti test psikologis, test pertama merupakan test Verbal, Test kuantitatif, tes kebijaksanaan sehat (Maaf saya tidak bisa memberi bocoran soalnya, alasannya yaitu tidak etis kita berbitrik hal-hal menyerupai itu disini, sahabat googling saja ya :-D ). Test ini merupakan tes yang cukup sulit bagi saya, tapi dengan keyakinan dan kemampuan serta pengalaman saya mengajar Sekolah Menengah Pertama selama satu tahun saya sanggup mengerjakan dengan cukup baik, walaupun saya tidak tahu niscaya bisa lolos atau tidak. Semua hasil saya serahkan kepada Allah Yang Maha Kuasa. Tepat pukul 10.30 test ini berakhir, penerima di persilakan untuk beristirahat  dan makan alasannya yaitu panitia seleksi menyediakan makan siang (lumayan makan gratis, hehe). Test tahap satu ini kan segera diumumkan bagi penerima yang lolos bisa mengikuti seleksi psikologis tahap II.

Saat istirahat saya manfaatkan makan siang, alasannya yaitu bagi saya jikalau saya tidak lolos saya sudah makan jadi bisa pulang ke rumah dengan nyaman. Jika saya lolos saya siap untuk mengikuti test selanjutnya alasannya yaitu test selanjutnya bakal menguras energi yang sangat banyak (kata tim psikolognya). 15 menit kemudian, Setelah selesai makan  saya melihat salah satu tim psikolog menempelkan kertas A4 di papan pengumuman, dalam hati saya bergumam itu merupan hasil test tahap satu. Ya dugaanku tidak melesek itu benar merupakan hasil test seleksi tahap I Psikotes, saya melihat dari kejauhan teman-teman lain berebut melihat hasil seleksi itu, saya masih duduk membisu untuk menyiapkan diri siap pulang atau terus maju ke tahap selanjutnya. Setelah di bersahabat papan tulis agak sepi dengan hati ingin tau saya melihat hasil test ini, Alhamdulillah nama saya ada diantara 75 penerima lain untuk mengikuti atau berhak mengikuti tahap selanjutnya.

Test Psikologis (psikotest) tahap II mencakup test persepsi gambar, test spasial, test angka berkolom, dan test kepribadian ( test questioner dan Wartegg test). Test ini benar-benar menghabiskan energi, bagi sahabat yang bakal mengikuti test semacam ini saya sarankan untuk makan terlebih dahulu. test ini dimulai jam 11.00 berakhir jam 14.40 menit. Jangan ditanyakan soal kelelahan, niscaya lelah :-) 

Singkat cerita, hingga habis test saya melakukan shalat dzuhur sambil menunggu hasil test, alasannya yaitu sanggup informasi dari tim psikolog jadinya di umumkan hari ini juga. Setelah pukul 15.30 pengumuman pun di tempel, dari 75 penerima yang ikut seleksi tahap II, hanya 30 penerima yang berhak untuk ikut seleksi tahap selanjutnya, yaitu Interview psikologi. Allhamdulillah Nama saya ada di antara 30 penerima tersebut.

Oke sahabat, mungkin hingga disini dulu dongeng kita, besok saya bakal menulis juga ihwal mengikuti interview psikologisnya. Satu kali lagi terima kasih tas kunjungan Anda, semoga bermanfaat. :-)