Kehidupan dan kematian ialah kejadian yang pasti. Namun itu ialah diam-diam Tuhan yang maha kuasa. Namun kalau seseorang di vonis bahwa masa hidupnya hanya tinggal menghitung waktu, hampir semua orang akan menjadi takut menghadapi kematiannya. Wajar dan banyak diantaranya kemudian mempunyai keinginan-keinginan tertentu yang biasanya yang belum pernah dia alami atau miliki selama hidup. Hal yang sama juga dialami beberapa orang berikut ini. Sahabat anehdidunia.com inilah kisah yang mungkin sanggup menjadi ide bagi anda dalam memahami bahwa apapun kondisi kita hidup tetaplah berharga untuk mengejar impian. Berikut impian terakhir yang mengharukan dunia
Impian Terakhir Diamond Marshall Bertemu Puteri Raja
Diamond Marshall ialah gadis berusia 9 tahun yang terkena penyakit kankernya yang cukup langka. Yang disebut Undifferentiated Sarcoma. Layaknya hayalan kebanyakan belum dewasa baginya bertemu dengan seorang putri raja sanggup memberinya semangat untuk sembuh dari penyakitnya. Saat menderita penyakitnya ini, Diamond ingin bertemu dengan putri tidur ibarat kisah Princess Kate. Sosok yang sering beliau dengar melalui dongeng. Namun siapa sagka, harapan gadis ini akhirnya menjadi kenyataan. Dalam sebuah kesempatan beliau bertemu dengan Kate Middleton yang tak lain ialah seorang putri asal Ingris. Pertemuan antara Kate Middleton dan Diamond Marshall ini diprakarsai oleh seorang buah tubuh amal berjulukan Children's Wish Foundation of Canada. Sang ayah percaya pertemuan itu sanggup membantu Diamond sembuh. Namun di tahun 2014 Diamond Marshall telah pergi untuk selamanya
Impian Terakhir Harriet Richardson Ames Mendapatkan Gelar Sarjana
Bagi banyak orang meraih gelar sarjana merupakan sebuah keinginan yang harus diraih. Sama halnya dengan keinginan seorang perempuan asal New Hampshire amerika serikat yaitu Harriet Richardson Ames. Dia akan menerima raih gelar sarjana pada usia yang genap 100 tahun. Sebelumnya Harriet telah mendapatkan akta mengajar ditahun 1931 di Keene Normal School sekarang berjulukan sekarang Keene State College. Dia kemudian mengabdi menjadi seorang guru di sekolah South Newbury. Bagi Harriet pendidikan ialah sebuah hal yang penting dalam kehidupan manusia. Karena itu walau dalam kondisi sakit yang harus didampingi perawat beliau tak pernah mengalah untuk menerima gelar sarjananya. Namun sayang sempurna sehari sesudah meraih gelar sarjana Harriet meninggal dunia. Sementara sang anak meyakini Harriet telah mencicipi kebahagian sesudah beliau meraih kebahagiannya tersebut.
Impian Terakhir Brett Marie Christian Berdansa
Datang ke sebuah pesta dansa di sekolah merupakan keinginan seorang gadis berusia 15 tahun berjulukan Brett Marie Christian. Impian ini disadari oelah orang-orang disekitar Brett. Karena kondisi Brett yang sedang sakit akhir peyakit leukemia atau kanker darah dan alasannya ialah dokter memperkirakan kemungkianan jelek sanggup terjadi pada gadis ini pada setiap saat, bahkan demi Brett aktivitas pesta dansa tersebut dimajukan. Akhirnya keinginan Brett terwujud. Bahkan didampingi seorang sobat prianya Brett sanggup berdansa bersama 50 orang siswa lainnya. Pada malam itu Brett pun diberi gelar sebagai ratu dansa oleh teman-temannya. Sayang upayanya memerangi leukemia harus berakhir. Brett meninggal dunia 3 hari sesudah beliau meraih mimpinya itu.
Impian Terakhir Colby Curtin Menonton Film UP
Setelah menyaksikan iklan film berjudul up yang segera tayang seorang gadis berusia 10 tahun sangat ingin menonton film tersebut sebelum beliau meninggal. Gadis itu berjulukan Colby Curtin. Pengidap penyakit kanker kronis. Namun dengan penyakitnya itu dia diragukan sanggup menunggu hingga waktu tayangan film itu tiba. Demi mewujudkan keinginan Colby, keluarga dan krabatnya berusaha menghubungi pihak pembuat film untuk mencari kemungkinan perihal hal-hal yang sanggup dilakukan untuk gadis kecil ini. Keesokan harinya tanpa diduga, seorang karyawan dari pihak pembuat film up terbang menuju rumah Colby dan membawa film yang disukainya itu dan salinan film tersebut. Semua khusus dibentuk untuk Colby ketika itu. Sayang Colby risikonya meninggal 7 jam sesudah impiannya itu terwujud.
Impian Terakhir Brenden Foster Memberi Makan Tunawisma
Bisa jadi keinginan yang dimiliki oleh Brenden Foster merupakan keinginan terhebat yang pernah dimiliki seorang anak kecil. Bagaimana tidak diusianya yang gres 11 tahun beliau mempunyai keinginan untuk memberi makan para tunawisma sebagai keinginan terakhirnya sebelum meninggal dunia. Brenden yang lahir pada 4 oktober 1997 ini didiagnosa menderita leukemia lymphoblastic akut pada selesai 2005 lalu. Dia menyampaikan dirinya ingin menjadi malaikat sehingga sanggup membantu para tunawisma sering beliau jumpai setiap hari. Keinginan Brenden Foster ini mendapatkan banyak perhatian dari media nasional. Sampai-sampai sebuah stasiun penyiaran setempat menciptakan rentenen khusus untuk tuna wisma. Sementara sebuah restoran berjulukan emerald city menyediakan sedikit 200 roti sandwich untuk para tunawisma di kota itu. Kisah mimpi yang seakan mejadi kenyataan ini bertambah mahir sesudah sebanyak 7 truk berisi materi masakan serta 95.000 US tunai setara dengan 950 juta dibagikan para tuna wisma. Hingga risikonya seorang veteran pun memberinya mendali kehormatan yang didapatnya ketika perang dulu. Brenden Foster pun risikonya meninggal dunia dan jenazahnya dimakamkan di Seattle Washington Amerika Serikat.
Impian Terakhir Kristie Mills Menikah
Calon pengantin Inggris ini tidak mengenal kata mengalah untuk sanggup menjalani salah satu impiannya yaitu menikah. Wanita berjulukan Kristie Mills in imerupakan penerita Cystic Fibrosis waktu lahir. Kelainan yang terdapat dalam tubuhnya ini ditandai dengan cairan tubuh yang kental dan lengket terutama pada pankreas dan paru-paru sehingga sanggup menyebabkan sesak nafas. Sayang menjelang terwujudnya impan Kristie, penyakitnya justru bertambah parah. Saat itulah beliau merekam semua kegiatannya dalam sebuah video yang berjudul Breathless Bride: Dying to Live. Dalam tayangan videonya itu ditunjukkan bagaimana Kristie menjalani pengobatan yang menyakitkan. Lalu beberapa hari mejelang pengobatannya, Kristie menjalani operasi cangkok paru-paru demi meyelamatkan nyawanya yang sudah sangat terancam. Waktu pernikahannya pun dipercepat kemudian berlangsung di rumah sakit tempatnya dirawat. Ajaib dengan keinginan yang besar lengan berkuasa untuk tetap hidup demi suaminya, keajaiban terjadi. Kristie justru menjadi sehat dan sanggup melaksanakan kegiatannya secara normal ibarat insan pada umumnya sesudah mendapatkan donor paru paru dari seseorang yang tidak disebutkan.
Baca juga Kisah Nyata Tua Tua Keladi
referensi:
/search?q=tua-tua-keladi
0 Response to "Impian Terakhir Yang Mengharukan Dunia"