Aksi Nekat Untuk Bertemu Presiden di Indonesia Bagi sebagian orang bertemu muka orang nomer satu diIndonesia merupakan pengalaman yang membanggakan. Disisi lain ada juga orang yang ingin beertemu dengan orang nomer 1 di Indonesia lantaran kecewa dengan pegawanegeri aturan dan kepemerintahannya. Sehingga ingin memberikan aspirasinya eksklusif kepada presiden. Dengan beberapa cara beberapa orang berikut ini rela melaksanakan agresi nekat biar sanggup bertemu dengan presiden republik Indonesia. Dan kami telah merangkumnya dalam aksi nekat untuk bertemu presiden Indonesia.
Yudi Karyono Naik Enggrang Dari Yogyakarta Ke Jakarta
Pria berjulukan Yudi Karyono tengah melaksanakan perjalanan unik. Warga panembahan kraton Yogyakarta tersebut naik enggrang dari Yogyakarta ke Jakarta demi sanggup bertemu dengan presiden Jokowi. Tak sekedar bertemu dengan presiden, laki-laki 25 tahun ini ingin mengenalkan permainan tradisional anak yang sudah mulai dilupakan. Dia juga ingin bertemu dengan mentri pendidikan dan kebudayaan Anes Baswedang dan meminta mengangkat kembali kebudayaan usang yang sudah usang ditinggalkan masyarakat. Yudi memulai perjalanannya pada Rabu 10 Juni 2015 sekitar pukul 08:40 WIB dikantor kecamatan kraton oleh kantor kecamatan Yogyakarta. Dia bahkan menciptakan enggrang khusus yang terbuat dari besi supaya sanggup tahan usang dan tidak gampang rusak. Yudi memperkirakan bahwa dirinya membutuhkan setidaknya 1 setengah bulan supaya sanggup hingga keistana Negara. Dia mempunyai sasaran dalam sehari sanggup menempuh jarak 20 km.
Mario Steven Ambarita Menyusup Ke Roda Pesawat
Berikutnya ada agresi nekat yang menggegerkan tanah air awal april 2015 lalu. Seorang perjaka asal Pekanbaru Riau berjulukan Mario Steven Ambarita nekat menyusup ke roda pesawat Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA177 yang terbang dari Pekanbaru menuju Jakarta. Kepada petugas beliau mengaku nekat di roda pesawat menuju Jakarta untuk bertemu presiden Jokowidodo atau Jokowi. Saat dibawa petugas perjaka berusia 21 tahun itu masih terguyung dikala berjalan. Hal ini disebabkan beliau pingsan tanggapan kekurangan oksigen dikala beliau terbang dari Pekanbaru menuju Jakarta di rongga pesawat. Dari rekonstruksi terungkap sebelumnya Mario mengintai aktivitas penerbangan di terminal sesudah itu beliau menuju ke samping terminal dan dari sana beliau sanggup mengintip pesawat tanpa ada larangan dari petugas. Dari sana Mario menuju daerah Kargo bandara untuk menanti pesawat yang akan berangkat. Bahkan dalam dikala pengintaian Mario sempat tertidur dalam sebuah mesjid dan kemudian terbangun dikala mendengar pesawatnya akann berangkat. Melihat pesawat tersebut Mario eksklusif menuju ujung landasan dengan memanjat pagar pembatas serta menerobos hutan yang berada di samping bandara. Kebetulan dikawasan itu ada pagar tak berduri dan memang sepi serta tak ada penjaga. Alhasil Mario pun menyelinap ke ruang belakang roda penggalan kanan pesawat dikala pesawat tersebut berhenti di penggalan ujung runway dikala akan bersiap akan lepas landas.
Kusno Hadi Berjalan Mundur Dari Malang Ke Jakarta
Untuk ketujuh kalinya seorang laki-laki paruh baya dari kota Malang Jawa Timur berjalan kaki menuju kota Jakarta. Kali ini tujuannya bertemu dengan presiden Jokowidodo. Uniknya laki-laki ini berjalan kaki dengan mundur menuju Jakarta. Berbekal beling spion sandal cadangan dan uang saku secukupnya. Kusno Hadi berjalan mundur menuju ibu kota Jakarta. Tujuannya cuman satu ialah bertemu dan bersalaman dengan presiden terpilih Jokowidodo. Untuk menempuh perjalanan jauh ini, Kusno berlatih selama 3 bulan. Meski sempat cidera ada kaki kiri beliau pun ttetap yakin sanggup hingga pada Jakarta dengan selamat. Aksinya ternyata bukan yang pertama kali. Dia sudah 6 kali ke Jakarta untuk bertemu eksklusif dengan para presiden RI dengan mengayuh becak dan berlari. Namun gres Gusdur dan Mega wati yang berhasil ditemuinya. Dia pun berharap perjalanan ke tujuhnya ini sanggup membuatnya bertemu dengan presiden Jokowi.
Fransiskus Memanjat Menara Sutet
Senin 15 April 2013 kemudian seorang laki-laki berjulukan Fransiskus nekat memanjat menara suter setinggi 50 meter dan bertegangan 150.000 volt di jalan Keramat Bunder Senen Jakarta pusat. Aksinya ini dilakukan sebagai protes lantaran tidak ada penyelesaian masalah tanah 2 setengah hektar di Flores Nusa Tenggara Timur yang dipakai untuk pembangunan pembangkit tenaga listrik uap atau PLTU. 3 bulan sebelumnya beliau mencoba mencari keadilan atas tanah miliknya tersebut, namun tak digubris. Pria berusia 40 tahun ini juga ingin berupaya bertemu dengan pak presiden SBY untuk mengadukan kasusnya tersebut. Namun tidak kesampaian agresi nekat Fransiskus mengundang perhatian warga sekitar. Lelaki paruh baya itu terus bertahan di atas menara suter tersebut selama beberapa hari. Dengan penjagaan polisi yang terus berpatroli dibawah menara.
Kemudian ada Helman Kamal Husain usia yang sudah menginjak setengah kurun tak membuatnya patah semangat. Diawali dengan keingintahuannya mengenai kekayaan budaya alam di seluruh Indonesia laki-laki berusia 53 tahun ini berpetualang berkeliling Indonesia dengan berjalan kaki dan ingin bertemu dengan presiden SBY. Hanya dengan bermodalkan Rp 200.000, tas ransel berisi perbekalan, dan bendera merah putih warga asal Surabaya, Jawa Timur ini memulai perjalanannya sejak 25 november 2010 dengan tujuan Jakarta. Selain itu, pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Ambon, Irian Jaya, NTT, NTB, dan Bali telah dilaluinya hanya dengan berjalan kaki. Untuk makan dan perbekalan yang dibutuhkan selama ini, Halman mengaku mendapatkan proteksi orang yang simpati terhadap aksinya. Lama melaksanakan perjalanan, ayah satu anak ini singgah di tiap kantor bupati, wali kota, DPRD, Polres atau dinas perwariwisata untuk meminta surat keterangan bahwa beliau telah hingga didaerah tersebut. Halman mengaku telah singgah ke Jakarta pada awal 2012 lalu. Namun gagal bertemu presiden SBY yang dikala itu tengah melaksanakan kunjungan keluar Negeri dan hanya ditemui Wakil Presiden Budiono.
Sepasang suami istri berjulukan Sutrisno dan suarsih nekat berjalan kaki dari Klaten, Jawa Tengah menuju Jakarta untuk menemui presiden SBY. Dalam perjalanannya menuju Jakarta, pasangan suami istri yang berusia 66 tahun dan 58 tahun ini juga mengajak 4 cucunya yakni Suhartani (19 tahun), Alif Nur (11 tahun ), Sujabbar Sidik (9 tahun ) serta Bambang (4 setengah tahun ). Mereka berangkat dari Klaten semenjak 12 November 2012 lalu. Mereka menuntut keadilan dari presiden, komnas HAM, dan mahkamah agung atas masalah perusakan rumahnya dari sekelompok orang dan oknum polisi pada 1998 silam. Pasca perusakan rumahnya itu Sutrisno sempat melaporkan bencana tersebut. Tapi anehnya justru malah beliau yang ditahan dan dijadikan tersangka oleh polisi. Sementara para pelaku perusakan masih bebas berkeliaran hingga dikala ini. Motif perusakan rumah diduga lantaran Sutrisno membokar penyelewengan uang yang dilakukan oleh oknum perangkat didesanya pada masa itu. Akibat bencana tersebut dirinya kehilangan tempat tinggal dan kehilangan pekerjaan. Sutrisno berharap presiden berkenan mendapatkan kedatangannya serta sanggup mengambil keputusan yang sempurna sehingga beliau sanggup menerima keadilan yang sudah belasan tahun di dambakannya.
referensi:
/search?q=kasus-pelecehan-pada-publik-figure-pria
0 Response to "Aksi Nekat Untuk Bertemu Presiden Di Indonesia"